Friday, September 27, 2019

Cara Mengobati Asam Lambung atau Maag


Asam lambung atau yang kita sebut dengan GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah kondisi ketika asam lambung naik yang bahkan dapat mencapai kerongkongan dan memicu sensasi terbakar dan nyeri di dada. Dan untuk mengobatinya, susu adalah salah satu bahan alami yang bisa diandalkan.
Beberapa orang meyakini bahwa susu justru merupakan sebab dari asam lambung dan heartburn, namun sebenarnya hal ini bisa terjadi ketika seseorang meminum susu berlebihan. Jenis susunya pun perlu diperhatikan, seperti misalnya menghindari susu sapi full fat karena susu sapi cenderung meningkatkan risiko asam lambung. Lalu, cara mengobati asam lambung dengan susu seperti apa yang dianggap efektif?

1. Minum Skim Milk

Susu skim atau skim milk bisa coba dikonsumsi karena susu jenis ini justru menawarkan nutrisi yang sama seperti susu sapi full fat, hanya saja tanpa lemak yang berlebih seperti di susu sapi. Minumlah susu skim dingin secangkir saja setiap pagi secara rutin agar sensasi terbakar di bagian tenggorokan maupun dada mereda.

2. Minum Susu Kambing

Penderita asam lambung memang tak sebaiknya mengonsumsi lemak tinggi, oleh karena itu susu kambing dianjurkan untuk mengobati atau setidaknya meredakan kadar asam lambung tinggi. Ini karena kadar lemak di dalam susu kambing termasuk rendah sehingga tubuh lebih mudah dalam mencernanya.

Dapatkan susu kambing dari peternak kambing lokal dan akan jauh lebih baik lagi jika susu kambing ini adalah yang organik dan belum diolah. Minumlah sehari secangkir (atau setara 200-250 ml) susu kambing organik ini untuk menormalkan kembali kadar asam lambung dan menghilangkan gejala-gejala yang bikin tak nyaman.

3. Minum Smoothie Susu dan Pisang

Pisang adalah buah yang bisa dikombinasi bersama susu untuk dibuat menjadi smoothie nikmat pereda asam lambung. Ini karena pisang memiliki sifat antasid karena kandungan mineral kalium yang besar.


  • Siapkan susu skim atau susu kambing dingin 2 cangkir saja, masukkan ke dalam blender.
  • Masukkan pula sebuah pisang matang yang sudah dipotong-potong, berikut juga madu 2 sendok makan dan bubuk kapulaga hijau 1 sendok teh.
  • Blender seluruh bahan sampai halus.
  • Jika ingin, tambahkan es serut ½ cangkir ke dalamnya dan blender lagi sampai tekstur lembut.
  • Konsumsilah sehari sekali secara rutin sampai gejala asam lambung reda.


4. Minum Susu Campur Kayu Manis

Gangguan pencernaan pada lambung seperti kenaikan asam lambung dapat diatasi dengan kayu manis. Suatu hasil penelitian mampu membuktikan bahwa kayu manis memberikan perlindungan pada usus kecil sekaligus dinding lambung. Bahkan hal ini pun dipercaya oleh para peneliti kalau kayu manis adalah penurun kadar pepsin dan asam lambung sheingga kesehatan lambung dan pencernaan terjaga baik.


  • Siapkan bubuk kayu manis sesendok teh.
  • Campurkan bubuk kayu manis ke dalam setengah gelas susu skim.
  • Boleh langsung diminum, namun boleh juga disimpan dulu di dalam lemari es sebelum mengonsumsi.
Bagi penderita asam lambung yang juga memiliki intoleransi laktosa, pastikan untuk tak mencoba cara mengobati asam lambung dengan susu ya. Pakai susu kambing atau susu skim segar dan tidak dicampur bersama buah-buahan sitrus. Mengubah pola makan, istirahat cukup dan mengelola stres dengan baik akan sangat mampu mendukung pemulihan kondisi asam lambung.

Wednesday, September 18, 2019

Tips Menjaga Kesehatan saat Kabut Asap



Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sedang melanda sejumlah wilayah di Indonesia tepatnya Sumatera, Riau, dan Kalimantan tak hanya mengganggu aktivitas namun juga kesehatan warga yang terdampak bencana ini. Pelbagai ancaman penyakit pun menghantui korban kabut asap mulai dari ISPA, PPOK, hingga jantung. Lantas, bagaimana cara atau tips menjaga kesehatan saat kabut asap?

Kabut Asap, Apa Akibatnya?

Akhir-akhir ini, baik portal media daring maupun linimasa media sosial dipenuhi berita tentang kabut asap yang melanda wilayah Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan (bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura) akibat adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah-wilayah tersebut.

Tak hanya kabut asapnya sendiri, berita yang disampaikan juga berfokus pada masyarakat yang menjadi ‘korban’ dari peristiwa tersebut. Selain aktivitas yang terganggu, laporan juga menyebutkan bahwa ada sebagian warga yang mengalami gangguan kesehatan. Memang, kabut asap akibat karhutla sangat mungkin menyebabkan timbulnya sejumlah masalah kesehatan, meliputi:


  • Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
  • Penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Asma
  • Iritasi (mata, hidung, tenggorokan)
  • Penyakit kardiovaskular (jantung dan stroke)

Tips Menjaga Kesehatan saat Kabut Asap

Mau bagaimana lagi? Kabut asap sudah telanjur menyerang. Hal yang bisa Anda lakukan saat ini adalah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama pada sistem pernapasan sehingga risiko terkena penyakit akibat kabut asap dapat diminimalisir.

Berikut ini adalah cara atau tips kesehatan saat kabut asap yang penting sekali untuk Anda ketahui.

1. Tidak Beraktivitas di luar Ruangan

Tips menjaga kesehatan saat kabut asap yang pertama harus dilakukan adalah, hindari beraktivitas di luar ruangan untuk sementara waktu sampai kabut asap sudah benar-benar hilang.

Inilah mengapa saat kabut asap menyerang, pemerintah setempat lazimnya menghimbau para warganya untuk tidak keluar rumah. Bahkan jika kabut asap sudah sangat tebal, segala aktivitas perkantoran, perdagangan, hingga sekolah diliburkan untuk sementara waktu.

2. Sterilisasi Udara di dalam Ruangan

Cara menjaga kesehatan saat kabut asap  berikutnya yakni dengan memastikan udara di dalam ruangan steril dari paparan asap.

Selain menutup pintu dan jendela rapat-rapat, yang juga disarankan adalah dengan menyalakan pendingin udara. Pendingin udara (AC) bekerja dengan cara menyaring partikel udara. Hal ini berguna untuk menjaga udara tetap steril dan segar.

Apabila tidak ada pendingin ruangan yang terpasang di dalam ruangan, segera cari tempat berlindung berupa posko yang umumnya juga disediakan oleh pemerintah. Pastikan pintu dan jendela sudah ditutup rapat sebelum Anda meninggalkan rumah.

3. Tidak Menggunakan Masker Biasa

Selama ini, Anda mungkin mengandalkan masker yang dijual secara bebas untuk melindungi hidung dan mulut dari paparan kabut asap saat sedang beraktivitas di luar ruangan.

Faktanya, masker tersebut tidak benar-benar efektif untuk melindungi Anda dari dampak buruk kabut asap. Hal ini dikarenakan masker hanya di-desain untuk menghalau partikel debu yang berukuran besar, tidak sekaligus partikel-partikel yang berukuran kecil (mikro).

Sayangnya, kabut asap memiliki banyak sekali partikel kecil. Partikel-partikel tersebut masih bisa masuk ke dalam saluran pernapasan Anda dan menyerang paru-paru.

Oleh karenanya, disarankan untuk menggunakan masker N95 atau N100. Masker ini memiliki tingkat proteksi yang lebih tinggi ketimbang masker biasa, dengan catatan masker harus benar-benar dalam kondisi baik (tidak robek) saat digunakan. Anda bisa mendapatkannya di apotek maupun rumah sakit.

4. Makan Buah dan Sayur

Mengonsumsi banyak buah adalah tips menjaga kesehatan saat kabut asap yang juga jangan sampai Anda lewatkan.

Pasalnya, buah kaya akan kandungan antioksidan yang mana antioksidan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi di dalam tubuh akibat paparan zat-zat berbahaya yang terkandung pada kabut asap.

Sejumlah buah dan sayuran yang diklaim mengandung antioksidan tinggi antara lain:

  • Stroberi
  • Blueberry
  • Raspberi
  • Jeruk
  • Bayam
  • Wortel

Lebih jauh perihal pemanfaatan buah dan sayur tinggi antioksidan sebagai tips menjaga kesehatan saat kabut asap bisa Anda tanyakan langsung pada dokter.

5. Minum Banyak Air Putih

Tak ketinggalan, banyak-banyaklah minum air putih untuk menjaga tubuh Anda tetap sehat walaupun didera bencana kabut asap.

Air putih, selain mencegah tubuh dari dehidrasi, juga berfungsi untuk melancarkan aliran darah sehingga pasokan oksigen ke seluruh tubuh tetap terjaga dengan baik.


6. Segera Bersihkan Lingkungan Tempat Tinggal

Apabila kabut asap sudah reda, jangan tunda untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal. Debu-debu sisa kabut asap akibat karhutla tentu bisa membawa dampak buruk di kemudian hari jika tidak segera dibersihkan.

Bersihkan lingkungan tempat tinggal, kantor, maupun sekolah dengan benar. Pastikan selama proses pembersihan Anda tetap menggunakan masker.

7. Periksakan Diri ke Dokter

Memeriksakan diri ke dokter secara rutin menjadi tips menjaga kesehatan yang juga penting untuk dilakukan, terutama jika Anda ‘terpaksa’ harus terpapar kabut asap akibat sering beraktivitas di luar ruangan.

Hal ini penting untuk memonitor kondisi kesehatan diri Anda. Dokter akan memberikan nasihat medis sekaligus obat-obatan guna mencegah komplikasi lanjutan terjadi pada Anda.


Mengapa Kabut Asap Berbahaya?

Bukan tanpa alasan mengapa kabut asap berbahaya. Kabut asap akibat karhutla terdiri dari partikel kecil berdiameter maksimal 2,5 mm (PM 2,5). Nah, partikel sekecil itu bisa dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru.

Sudah banyak bukti ilmiah yang membuktikan bahaya partikel jenis ini bagi kesehatan paru-paru bahkan organ jantung.

Tak hanya itu, bahaya kabut asapa bagi kesehatan juga dikarenakan oleh kandungan zat lainnya seperti:

  • Karbon monoksida (CO)
  • Nitrogen monoksida (NO2)
  • Sulfur dioksida (SO)
  • Ozon (O3)

Itu dia informasi seputar cara atau tips menjaga kesehatan saat kabut asap. Jaga diri Anda dan keluarga dari dampak buruk kabut asap dengan konsisten menerapkan cara-cara di atas. Semoga bermanfaat!

Tuesday, September 17, 2019

Cara Mengobati Penyakit Kuning pada Bayi


Penyakit kuning pada bayi disebabkan karena tingginya kadar bilirubin yang terkandung dalam tubuh. Kadar bilirubin meningkat apabila bilirubin yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan kadar bilirubin yang mampu dikeluarkan oleh tubuh. Jika kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dL, hasilnya kulit dan mata bayi akan menjadi kuning.

Melihat kulit atau mata bayi Anda berwarna kuning, wajar jika Anda merasa panik dan takut. Kasus terjadinya kuning pada bayi yang baru lahir cukup banyak. Sekitar 60% terjadi pada bayi yang lahir dengan usia kandungan yang cukup dan 80% pada bayi yang lahir kurang bulan. Bayi kuning yang biasa disebut ikterus ini sebenarnya tidak selalu membahayakan. Walaupun begitu, perlu penanganan yang tepat karena jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan otak!
Kuning pada bayi bukanlah suatu penyakit dan masih tergolong wajar yang disebut dengan ikterus fisiologis. Keadaan ini tidak menyakitkan untuk bayi itu sendiri, tetapi juga harus diwaspadai dan tidak dibiarkan terlalu lama karena tingginya kadar bilirubin dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang merusak otak.

Warna kuning biasa tampak pada kening dan bagian putih mata. Kemudian turun pada dada, perut, lengan dan kaki. Cara memeriksanya adalah dengan menekan pada bagian kening atau hidung bayi menggunakan satu jari. Jika kulit bayi menjadi kuning pada saat jari diangkat, kemungkinan besar kadar bilirubin bayi tinggi dan sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk masalah ini.
Warna kuning berasal dari bilirubin. Apa itu bilirubin? Bilirubin berasal dari pemecahan sel darah merah. Bilirubin ini akan diproses dalam hati menjadi bilirubin terkonjugasi yang nantinya akan dibuang melalui urine atau feses. Bilirubin yang tidak terkonjugasi akan menyebabkan bayi menjadi kuning.
 
Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi

Sakit kuning pada bayi atau ikterus sebenarnya merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi 3-4 hari setelah kelahiran dan akan menghilang setelah 1-2 minggu kemudian. Tetapi ada juga bayi yang terlihat kuning sebelum 24 jam kelahirannya atau kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh. Keadaan ini disebut sebagai hiperbilirubinemia. Jika terjadi seperti itu, bayi harus segera mendapat penanganan medis. Karena bilirubin berlebih yang terdapat dalam darah dapat masuk ke dalam otak dan meninggalkan sisa permanen yang merusak.

Beberapa penyebab ikterus atau bayi kuning, antara lain:

Fungsi usus dan hati yang belum sempurna
Usus dan hati pada bayi baru lahir belum dapat bekerja dengan sempurna sehingga banyak bilirubin yang tidak terkonjugasi dan tidak terbuang dari tubuh. Umumnya terjadi pada minggu pertama sampai minggu ketiga setelah kelahiran. Pada beberapa kasus, bisa berlangsung lebih lama, yaitu sampai 10 minggu.


Ditambah lagi, produksi bilirubin yang lebih banyak dibandingkan produksi pada orang dewasa. Bayi memproduksi 2-3 kali lipat bilirubin. Banyaknya bilirubin dalam tubuh yang membuat bayi menjadi kuning.

Kurangnya asupan makanan
Pada 2-3 hari pertama setelah kelahirannya, ibu belum dapat mengeluarkan susu bagi bayinya. Sehingga, bayi menjadi kuning karena kurangnya makanan. Tetapi, hal ini tidak perlu dikuatirkan karena umumnya setelah beberapa hari kemudian, ASI dapat keluar memenuhi kebutuhan bayi.


Memar
Saat proses kelahirannya, seorang bayi dapat mengalami memar atau lebam. Memar merupakan darah beku yang berkumpul. Tubuh akan berupaya menyembuhkan memar ini dengan cara mennghancurkan darah yang beku tersebut, yang juga akan meningkatkan produksi bilirubin.


Penyakit hemolitik
Hal ini terjadi karena golongan darah atau rhesus ibu tidak cocok dengan bayi. Akibatnya, ibu akan membentuk antibodi yang menyerang sel darah merah bayi. Sel darah merah yang terserang akan terpecah sehingga menghasilkan banyak bilirubin.


Kekurangan enzim G6PD
Kurangnya enzim ini dalam tubuh menyebabkan peningkatan bilirubin. Kelainan enzim G6PD merupakan kelainan bawaan.

 
Menyembuhkan Bayi Kuning

Jika kadar bilirubin tidak terlalu tinggi atau tergolong ringan, tidak diperlukan terapi khusus. Untuk membantu proses pengeluaran bilirubin dalam tubuh, dapat dilakukan dengan cara:

Memberi asupan yang cukup
Beri asupan makanan yang cukup. Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Dengan banyaknya makanan yang masuk maka proses pembuangan urine dan feses dapat lebih lancar sehingga bilirubin terbantu kaluar dari tubuh.

 Cukup atau tidaknya pemberian asupan dapat diperhatikan dari urine dan feses. Hal yang dapat diperhatikan antara lain dari frekuensi bayi berkemih dan warna feses. Umumnya bayi buang air kecil sebanyak 5-6 kali dalam sehari dan warna feses yang berubah dari hijau tua.

Jemur
Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi dapat membantu mengatasi ikterus. Sinar matahari akan membantu pemecahan bilirubin. Hanya saja, patut diperhatikan waktu dan durasi menjemur bayi. Jangan sampai kulit bayi terbakar akibat sinar matahari. Jangan sampai bayi terpapar sinar matahari secara langsung lebih dari 10 menit.


Sebaliknya, jika ikterus tergolong berat, dengan kadar bilirubin tinggi, biasanya dokter akan menganjurkan agar dilakukan terapi sinar. Bayi akan dipaparkan sinar biru khusus yang akan membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dalam urine atau feses.
 
Pemberian air susu ibu atau ASI merupakan salah satu cara mencegah sakit kuning pada bayi. Selain itu juga dapat menyembuhkan bayi kuning atau ikterus ringan. Jadi, jangan ragu untuk memberikan ASI pada buah hati walau pada awalnya ibu harus merasakan sakit pada payudara, tetapi hal itu sangat dibutuhkan oleh bayi mungil Anda.

Sunday, September 15, 2019

Cara Mengobati Gusi Bengkak



Cara Mengobati Gusi Sehat- Orang yang pernah mengalami gusi bengkak pasti tahu betapa menyiksanya kondisi yang dialami. Selain sakit gigi, kondisi gusi bengkak merupakan salah satu jenis masalah kesehatan yang terjadi pada mulut kita. 
Terjadinya gusi bengkak bisa mengakibatkan orang yang menderitanya merasakan rasa sakit yang cukup menyiksa. Rasa nyeri dan ngilu yang muncul karena gusi bengkak kadang sampai memicu terjadinya sakit kepala. Hal ini wajar terjadi karena gusi bengkak dapat mengganggu kerja syaraf yang menuju ke bagian kepala kita. Oleh karena itu, jika anda mengalami gusi bengkak harus segera diberikan langkah pengobatan agar rasa sakit dan nyeri yang anda alami bisa segera hilang.

Pemicu dan penyebab gusi bengkak

Seperti kebanyakan penyakit lainnya, gusi bengkak tidak akan terjadi apabila tidak ada penyebabnya. Menurut para medis, terjadinya gusi bengkak disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah radang gusi, kekurangan vitamin C dan nutrisi, kehamilan, serangan bakteri akibat plak atau karang gigi, alkohol, pemakaian kawat gigi, dan beberapa penyebab lainnya. 

Jika kita perhatikan faktor penyebab gusi bengkak tersebut, semuanya mengacu kepada pola dan gaya hidup yang tidak sehat, sehingga akhirnya berdampak paga kesehatan mulut kita dimana gusi berada. Bagi anda yang mengalami gusi bengkak, jangan khawatir, karena ada cara mengobati gusi bengkak yang ampuh dan efektif. Simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Pengobatan gusi bengkak yang pertama adalah dengan menggunakan cara tradisional alami. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

  • Dengan menggunakan obat kumur yang diracik sendiri, misalkan dengan menggunakan larutan garam dan air hangat guna membersihkan gusi, gigi dan rongga mulut. Cara mengobati gusi bengkak dengan obat kumur tradisional ini terbukti cukup efektif meredam rasa nyeri yang muncul akibat gusi bengkak.
  • Menggosok gigi dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan menggosok naik turun dari atas kebawah dan sebaliknya. Menggosok gigi dengan cara yang benar ini bertujuan agar tidak terjadi iritasi pada gusi.
  • Jika anda pecandu rokok, sebaiknya berhenti merokok. Sebab asap rokok dapat memperburuk kondisi gusi bengkak. Selain menghindari asap rokok, anda juga harus menghindari minuman beralkohol yang berdampak buruk bagi kesehatan gusi.
  • Untuk menyembuhkan gusi bengkak secara alami juga bisa dilakukan dengan mengkompres gusi anda dengan kain yang sudah dicelupkan pada air hangat.


Cara mengobati gusi bengkak secara medis

Cara mengobati gusi bengkak yang berikutnya adalah dengan menggunakan cara-cara medis. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
  • Cara mengobati gusi bengkak secara medis bisa dilakukan dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit. Namun perlu anda perhatikan, bahwa penggunaan obat penghilang rasa sakit harus sesuai dengan anjuran dokter. Disarankan untuk tidak membeli obat penghilang sakit sembarangan. Penggunaan obat ini akan menghilangkan rasa sakit dan nyeri yang muncul akibat gusi bengkak.
  • Anda juga bisa menggunakan antibiotik untuk menyembuhkan gusi bengkak. Penggunaan antibiotik dilakukan untuk membunuh kuman dan bakteri penyebab infeksi gusi yang menjadi pemicu terjadinya gusi bengkak. Obat antibiotik tersebut bisa anda minum sesuai dengan resep dari dokter.

Upaya dan Cara Mencegah Gusi Bengkak

Bagi anda yang belum pernah ataupun sudah pernah mengalami gusi bengkak dan tidak ingin mengalaminya lagi, berikut ini adalah tips cara mencegah gusi bengkak yang bisa anda coba.

  • Agar gusi selalu terawat, usahakan minimal 6 bulan sekali berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan pembersihan pada gigi yang tidak bisa dihilangkan sendiri.
  • Rajin dan rutin menggosok gigi dengan pasta gigi. Adapun waktu yang tepat untuk menggosok gigi yaitu sehabis makan, sebelum tidur dan setelah bangun tidur.
  • Mengkonsumsi buah buahan yang mengandung vitamin C, serta meminum suplemen yang mengandung vitamin, asam folat dan kalsium untuk mencegah gusi bengkak.
  • Dan jika anda termasuk orang yang sering mengalami mulut yang kering, anda harus berkonsultasi kepada dokter tentang obat kumur atau pasta gigi yang cocok untuk digunakan.

Demikianlah informasi seputar cara mengobati gusi bengkak yang ampuh disertai dengan penyebab dan cara mencegahnya. Semoga dengan membaca artikel ini, anda dapat memperoleh tambahan pengetahuan tentang kesehatan gusi dan bagaimana cara untuk mengobati gusi bengkak secara alami dan medis.